Pelecehan Seks di Dunia, Pelakunya Orang Biasa, Pastor Sampai Pejabat

Kekerasan seksual di belahan dunia menjadi sorotan internasional. Pelecehan seksual yang terjadi mulai dari yang dilakukan oleh orang biasa, pastor hingga pejabat pemerintahan.

India

Polisi India sedang mencari lima pria yang telah perkosa dan membakar hidup-hidup seorang perempuam berusia 35 tahun di kota Sambhal, India pada 16 Juli 2018. Lebih dari 100 kasus perkosaan dilaporkan setiap hari di India.

"Kelimanya telah menerobos masuk ke rumah peprempuan itu sekitar pukul 2.30 pagi pada Sabtu 14 Juli," kata inspektur polisi Varun Kumar.

Sebelumnya, pemerkosaan terhadap seorang gadis berusia delapan tahun dan seorang remaja di dua negara bagian menyebabkan protes publik. Masyarakat mendorong pemerintah India untuk memperkenalkan hukuman mati bagi perkosaan gadis di bawah usia 12 tahun dan meningkatkan hukuman minimum bagi mereka yang korbannya di bawah 16 tahun.

Jumlah kasus perkosaan yang dilaporkan di India telah meningkat sebesar 60 persen sejak 2012 menjadi sekitar 40.000 pada tahun 2016.

Pada 30 September 2018, dua orang pemuda ditangkap di India karena sebuah video yang memperlihatkan keduanya bersama seorang gadis yang diduga diperkosa di sampung sungai Gangga yang suci. Video itu tersebar secara luas di media sosial.

Polisi mengatakan orang-orang bergiliran menyerang korban dan memfilmkannya. Perempuan itu dilaporkan diseret dari Sungai Gangga, tempat dia mandi.

Pelecehan Seksual oleh Pastor

Pengadilan tinggi Pennsylvania mengeluarkan laporan dari kejaksaan agung bahwa terjadi pelecehan seks di gereja, yang melibatkan 300 pastor. Lebih dari 1.000 anak dilecehkan oleh anggota enam keuskupan selama 70 tahun terakhir.

Laporan itu adalah penyelidikan terbaru atas dugaan pelecehan seks oleh para pastor Katolik di seluruh dunia. Setelah penyelidikan selama 18 bulan, lebih dari seribu korban anak dapat diidentifikasi.

Banyak korban mengaku mereka dibius atau dihipnotis. Beberapa orang ingat mereka malah dipukuli oleh anggota keluarga yang tidak mempercayai cerita mereka.

Gereja Katolik di Jerman juga mengakui bahwa ada tindakan pelecehan disana. Pengakuan ini dilakukan setelah sebuah dokumen penelitian beredar.

Dokumen yang bocor itu diterbitkan pada hari ketika Paus Fransiskus memanggil para uskup senior dari seluruh dunia ke Vatikan untuk membahas perlindungan anak di bawah umur. Vatikan tidak segera memberi komentar tentang laporan ini.

Korea Utara

Menurut laporan kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) Human Right Watch (HRW) para pejabat Korea Utara (Korut) kerap melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan. HRW mengatakan penyalahgunaan seperti itu sangat umum, dan telah menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Laporan ini didasarkan pada wawancara dengan 62 warga Korut yang melarikan diri dari negara dan memberikan laporan terperinci tentang perkosaan dan pelecehan seksual yang terjadi disana.

"Mereka menganggap kami mainan seks. Kami dianggap meminta belas kasihan pria," kata Oh Jung-hee, seorang yang dulunya tinggal di Korut, berusia 40 tahunan.

Menurut HRW beberapa perempuan mengatakan bahwa pelecehan seksual telah menjadi begitu normal sehingga mereka tidak berpikir itu tidak biasa. Beberapa mengatakan perlakuan itu telah diterima sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.