karenanya sangat disarankan untuk berhati-hati dalam membeli produk pasar saat ini terlebih produk impor dari china berupa makanan yang dikonsumsi dan beras jadi makanan pokok utama di negara ini, dan saat ini produk-produk itu sudah bertebaran di sekitar kita.
Berikut ini yaitu beberapa product makanan palsu buatan china yang mungkin saja saja anda sudah memakannya.
Telur Palsu
Kulit telur palsu terbuat dari kalsium karbonat. Kuning telur dan putih telur terbuat dari natrium alginat, tawas, gelatin, kalsium klorida dan selanjutnya imbuhkan air dan pewarna makanan. Pertama tuangkan menetapkan jumlah natrium alginat ke air hangat dan mencampurkannya ke putih telur seperti bentuk, selanjutnya campur dengan gelatin berbarengan dengan asam benzoat, tawas dan bahan kimia yang lain untuk membuat putih telur. Kuning telur hanya memberikan lemon kuning pewarna makanan. Berbarengan dengan kalsium klorida untuk membuat kombinasi telur ke dalam cetakan untuk membuahkan membran telur. Kulit telur terbuat dari lilin parafin, bubuk gipsum, kalsium karbonat dan bahan yang lain.
Beras Plastik
Beras palsu terbuat dari kombinasi kentang, ubi jalar dan plastik, beras di buat dengan mencampur kentang, ubi jalar dengan resin sintetis dan di buat berbentuk butiran beras yang sangat mirip, siapa tahu Anda mungkin saja saja telah konsumsi nasi palsu atau telur palsu sintetis belakangan ini, mengonsumsi dua piring nasi palsu itu setara dengan makan dua kantong plastik, Anda bisa bayangkan.
Mie dan Bihun Palsu
Mie palsu buatan china juga dibaut dari resin palstik dan dapat anda saksikan pada video dibawah bagaimana mie ini dengan mudah dibakar.
Daging Sapi Palsu
Semakin lebih 22 ton daging sapi palsu di satu pabrik lokal di provinsi Xi’an diketahui dan di ambil alih polisi di daerah itu. Daging sapi palsu itu sebenarnya di buat dari daging babi (yang jauh lebih murah dari pada daging sapi) yang telah di buat dan direkayasa dengan bahan kimia termasuk lilin parafin dan garam industri untuk membuatnya agar terlihat seperti daging dari sapi.
Departemen Perindustrian dan Perdagangan di Hefei China baru-baru ini menemukan suatu ‘ekstrak sapi’ yang dapat membuat daging ayam atau daging babi dengan tampilan dan rasa daging sapi.
Kimia ini sudah di ketahui digunakan dalam memproduksi ‘serat daging’ (yang persis sama) dan hal sejenis ini sudah banyak digunakan di sebagian restoran kecil dan pasar product lokal. Penipuan ini sudah menipu pelanggan untuk beli daging yang lebih murah dengan kedok daging sapi yang sesungguhnya yaitu ‘ekstrak daging sapi’ kimia, apabila dikonsumsi dengan teratur dapat menyebabkan keracunan dalam jangka panjang, deformitas dan bahkan kanker!
Cokelat Palsu
Pemalsuan rasa cokelat sering terjadi karena koko yaitu bahan yang relatif mahal di banding dengan gula tau minyak nabati. Kedua bahan ini sering dipakai untuk menggantikan kokoa.
Lemak kokoa sering digantikan monyak yang lebih murah, seperti lesitin dari kedelai atau minyak palem. Tidak cuman masalah harga, dengan ke-2 bahan ini pelapisan cokelat jadi lebih mudah. Perbandingan kokoa padat (komponen nonlemak pada biji yang digiling) juga cenderung rendah. Dalam cokelat batangan, misalnya sekitaran 20% gula-gula di isi cokelat.
Cokelat premium di sisi lain, biasanya memiliki kandungan sekitar 50-70% cokelat padat. Karena memiliki kandungan lebih sedikit gula dan mungkin saja juga sedikit minyak nabati, cokelat pekat ini mempunyai kandungan lebih sedikit kalori dari product cokelat biasanya. Pantaslah sebagian pecinta cokelat sering “protes” karena cokelat disalahkan untuk permasalahan yang sebenarnya dikarenakan oleh konsumsi gula sangat berlebih. Untuk yang satu ini ternyata tidak dari China, namun India. Susu palsu ini di ketahui mempunyai kandungan deterjen, cat dinding, dan urea. Hal sejenis itu pertama kalinya terungkap berdasarkan laporan survei Food Safety and Standards Authority of India (FSSAI). FSSAI menyampaikan setengah dari total sampel susu di India tidak penuhi standar. Ada semakin lebih 68 % susu di India tidak penuhi kualifikasi Tubuh Pengawas Keamanan dan Standar Makanan India (Food Safety and Standards Authority of India/FSSAI).
Berdasarkan pada data pada tahun 2012, India yaitu produsen susu sapi terbesar ke-2 di dunia dengan jumlah produksi mencapai 54 juta liter/hari. Indonesia sendiri hanya bisa menghasilkan 1, 5 juta liter susu/hari. Kekurangan pasokan susu itu mengakibatkan Indonesia harus mengimpor 4, 5 juta liter susu/hari dari bermacam negara.
Tersebut beberapa product makanan yang karena " kecerdasan " manusia saat ini sudah dapat dipalsukan. Belum lagi ada bakso formalin dan boraks, saos pewarna, snack MSG dan lain sebagainya.
Pastinya sebagian produk itu tak layak untuk dikonsumsi karena banyak terkandung bahan kimia beresiko yang sesungguhnya tidaklah untuk dikonsumsi.
berbagi artikel ini ke facebook agar semakin banyak orang dapat membacanya.
Sumber : http://www.dunia-informasinet.com
0 comments:
Post a Comment