Front Pembela Islam (FPI) berencana mengelar aksi Bela Rohingya di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Jumat (8/9) nanti. Namun polisi telah melarang keras mengadakan unjuk rasa di situs purbakala itu. Akhirnya, menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, FPI membatalkan aksi kepung Borobudur itu.
"Tidak, tidak jadi Besok hari Jumat di Masjid An-Nur jadinya," ujar Ganjar dilansir dari Tribun, Kamis (7/9). Ganjar mengungkap bahwa rencana itu dibatalkan oleh pihak FPI sendiri.
Kelompok ini memutuskan untuk pindah tempat aksi setelah berdiskusi dengan pemerintah daerah dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB. "Orang dia sendiri (FPI) yang ngobrol gak jadi. Setahu saya di antara mereka sudah siap untuk pindah tempat. Dari FKUB juga sudah," tambah politisi PDI-P itu.
Ganjar lanjut memuji sikap FPI yang bersedia menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah. "Mereka sendiri, jadi itu kemarin obrolannya bagus sekali. Jadi saya senang kita bisa ngobrol," jelas Ganjar.
Sebelumnya, polisi telah menjelaskan alasan pelarangan menggelar aksi bela Rohingya di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. "Pada prinsipnya untuk di beberapa tempat tertentu kan tidak dibolehkan (melakukan unjuk rasa) seperti misalnya rumah sakit, tempat pendidikan, kemudian situs-situs juga, situs purbakala," kata Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul.
0 comments:
Post a Comment