Belum lama ini, publik dihebohkan dengan video aksi seorang warga Rumah Susun (Rusun) Pulo Gebang membubarkan kebaktian anak, pada Sabtu (23/9). Dalam video yang beredar, pria yang belakangan diketahui bernama Nasoem Sulaiman alias Joker itu berteriak-teriak sambil mengacungkan kapak dan gergaji.
Meski aksinya lolos dari jeratan hukum, namun Joker telah mendapatkan hukuman yang setimpal. Pria yang sudah berupaya tiga kali membubarkan kebaktian di Rusun Pulo Gebang itu dipukuli sekelompok orang yang tak dikenal sehari setelahnya.
Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di rumahnya, Lantai 3 Blof F Rusun Pulo Gebang. "Ada sekitar empat orang tinggi besar yang memukuli Bang Joker," kata Budiman, warga Blok F, kepada Tempo pada Minggu malam. "Kalau nggak dihalangin sama istrinya, rusak udah Bang Joker."
Budiman mengatakan penganiayaan itu berhasil dihentikan oleh tetangga. Akan tetapi, Joker sudah pingsan dan dipenuhi dengan luka lebam di wajahnya.
Para pelaku pengeroyokan pun berhasil melarikan diri. Akan tetapi, Budiman memastikan mereka bukanlah warga Rusun Pulo Gebang.
Di hari yang sama, kata Budiman, Joker juga mendapatkan pesan singkat yang berisi ancaman dari nomor tidak dikenal. Pengirim pesan mengancam akan menghabisi Joker beserta keluarganya. "Bang Joker sempat memperlihatkan isi SMS itu kepada Ketua RT dan beberapa warga lain," ujar Budiman.
Adapun motif Joker membubarkan ibadah kebaktian karena merasa terganggu dengan kegiatan tersebut. Menurut warga, Joker membawa dua benda tajam itu saat membubarkan kebaktian itu karena dia baru saja selesai kerja bakti.
"Dia habis kerja bakti memperbaiki saluran air di Blok B," kata Yono. Dia percaya bahwa Joker tidak mungkin berniat menyakiti jemaat karena pria yang dikenal sebagai tokoh masyarakat itu dinilai sosok yang baik oleh warga sekitar.
0 comments:
Post a Comment