Home » » Bertemu Bocah Asongan yang Mampu Berbicara Lebih dari 10 Bahasa

Bertemu Bocah Asongan yang Mampu Berbicara Lebih dari 10 Bahasa


Marcvila, Jakarta - MANUSIA tidak dapat dinilai dari luarnya saja. Mungkin ini adalah sebuah kalimat yang bisa melukiskan kisah kehidupan seorang bocah asal Kamboja yang satu ini. Terkadang seseorang hanya memandang orang lain dengan apa yang mereka lihat pertama kali, tanpa menelusurinya lebih dalam.
Belum lama ini, seorang bocah laki-laki di Kamboja berhasil memikat netizen di seluruh dunia karena kemampuannya berbicara di lebih dari 10 bahasa dengan dialek yang tepat. Ia mendadak viral setelah tertangkap dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial
Pengguna media sosial, Facebook, Venus Gwc memposting klip pendek yang memperlihatkan kemampuan sang bocah yang diketahui bernama Khmer berusia 10 tahun. Dalam klip tersebut ia memamerkan bakat linguistiknya ketika mencoba menjual suvenir di Kamboja.

Ia mengaku pertama kali bertemu dengan bocah pintar tersebut di kuil Ta Prohm, yang merupakan lokasi pembuatan film Tomb Raider yang terkenal.
“Saya merasa bersyukur bahwa videonya menjadi viral, mungkin menciptakan kesadaran yang lebih besar kepada orang-orang di sana, anak-anak masih berjuang untuk menjalani kehidupan mereka setiap hari,” tulis Venus Gwc dalam postingannya, sebagaimana dilansir Next shark, Kamis (15/11/2018).
Dalam video itu, bocah pintar ini terkihat bertelanjang kaki. Pertama-tama Khmer berbicara dengan seorang turis wanita dalam bahasa Cina saat dia meyakinkannya untuk membeli barang dagangannya. Dia kemudian membuat pernyataan yang berani dan mengatakan bahwa dia dapat berbicara beberapa bahasa lain.
Dengan wanita yang menghasutnya, bocah itu mulai memamerkan keahliannya dengan beralih ke bahasa yang berbeda selama percakapan. Khmer dengan mudah berbicara dalam bahasa Mandarin, Kanton, Jepang, Korea, Spanyol, Perancis, Jerman, Thailand, Melayu, dan Filipina.
Turis itu akhirnya diyakinkan untuk membeli souvenir anak itu setelah ia mengeluarkan sebuah lagu Cina populer yang disebut "We are Different." Bicah itu mengaku, dia bisa menguasai berbagai bahasa dengan belajar dari turis.
Sementara ribuan netizen telah menghujani bocah itu dengan pujian, namun beberapa orang lainnya menyatakan keprihatinan atas kesejahteraan anak-anak yang dipaksa bekerja pada usia dini.
“Minat bukan faktor utama yang mendorong seseorang untuk mengambil bahasa. itu didorong oleh tekanan untuk bertahan hidup,” tutur seorang pengguna Weibo
“Saya merasa agak miris karena saya sudah diberitahu untuk tidak mendukung mereka menjual souvenir. Itu membuat mereka tidak mendapatkan pendidikan yang layak karena sepertinya semakin banyak pilihan uang dalam jangka pendek. Tapi itu hanya membuat saya bertanya-tanya mengapa ini tidak pernah disebutkan ketika video itu menjadi viral,” komentar seorang netizen yang prihatin dengan kejadian itu.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts