Marcvila, Jakarta - Terdakwa pencemaran nama baik, Sisca Dewi memiliki dua rumah yang diduga merupakan barang bukti pemerasan atas seorang pria pejabat bernama BS.
Dua rumah tersebut terletak di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan dan di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tribun mencoba menyambangi kedua rumah yang menjadi polemik dalam laporan kepolisian tersebut.
Saat mendatangi kedua rumah, pada Kamis (22/11) siang, tidak banyak yang dapat ditemui. Pasalnya, kedua rumah sudah kosong sejak Sisca ditahan oleh pihak kepolisian.
Seperti halnya, rumah yang terletak di Jalan Lamandau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumah dengan berdesain modern tersebut sudah dipasangi papan segel untuk kepentingan pemeriksaan.
Bangunan tiga lantai itu tampak asri. Cat putih dan hitam yang mendominasi warna bangunan, tampak baru. Lampu balkon di lantai tiga terus menyala meski di siang hari.
Rumah bertipe besar dengan lebar sekira 15 meter itu, menurut warga sekitar baru selesai di renovasi beberapa bulan lalu.
"Rumah kosong itu. Baru jadi, beberapa bulan lalu, terus kasus," ucap seorang ibu pedagang asongan yang berada di dekat rumah.
Berbeda dengan rumah lain, ibu itu tidak mengerti siapa pemilik rumah bernomor 11A tersebut. Hanya saja, dia baru tahu bangunan yang berjarak 800 meter dari Plaza Blok M tersebut milik Sisca Dewi ,usai mendengar berita.
"Awalnya sih, enggak tahu punya siapa. Saya baru tahu kalau punya si Sisca itu. Kan diberita banyak," lanjutnya.
Tribun kemudian menyambangi rumah dua lantai yang menjadi tempat unggahan foto berdua antara SD dengan BS di Jalan Pinguin, Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Rumah di dalam komplek elit itu, tampak sedikit berbeda diantara rumah lainnya. Dua tiang besar di teras rumah, menjulang hingga atap lantai dua. Warna putih begitu dominan di rumah bergaya modern itu. Pintu gerbang berbahan kayu dengan tinggi dua meter, tertutup rapat membatasi rumah dan jalan di luar.
Perwakilan Keluarga BS, Irwansyah menjelaskan dua rumah tersebut merupakan hasil pemerasan oleh Sisca Dewi selama dua tahun kenal dengan BS.
"Iya benar dua rumah itu memang dibelikan oleh Pak BS. Itu karena merasa diancam oleh SD. Ancamannya, akan menyebarkan foto atau macam-macam lah. Sehingga, mau tidak mau dibelikan untuk SD," jelasnya.
Dia menerangkan, rumah yang berada di Jalan Penguin, Bintaro, dibeli dengan harga Rp 8 miliar. Sementara di Jalan Lamandau, total uang yang dikeluarkan mencapai Rp 25 miliar. "Di fakta persidangan, itu sudah terungkap kok," kata dia.
Sisca yang ditemui saat persidangan berlangsung pada Rabu (21/11) mengaku bahwa rumah di Jalan Penguin, merupakan rumah mahar untuk perkawinan keduanya.
"Selesai rumah direnovasi, Mas BS beri sambutan sebagai tuan rumah. Itu rumah mahar perkawinan kami," ujarnya seraya terus menangis.
Rumah 'Jebakan'
Selain kedua rumah tersebut, dalam persidangan Rabu (21/11) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terungkap Sisca Dewi telah memiliki rumah sebelumnya di Jalan Kesehatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Adalah Anggi, seorang pengurus DPP Partai Hanura yang menjelaskan hal tersebut. Rumah itu, dijuluki olehnya sebagai 'Rumah Jebakan'.
Alasannya, setiap orang yang dikenal akan diminta untuk mampir ke rumah tersebut, tetapi, di dalam rumah tidak akan ditemui siapa-siapa.
"Di rumah cuma dia (Sisca Dewi, red-) saja sendirian. Tidak ada supir, tidak ada pembantu. Saya sih sebagai perempuan normal tidak berani ya sendirian di rumah begitu," jelasnya dalam persidangan.
Julukan 'rumah jebakan' itu, membuat pengurus partai Hanura yang lain, meminta kepada Anggi untuk menemani karena tidak berani datang seorang diri.
"Suatu ketika, ada orang partai juga diminta Sisca untuk datang ke rumah. Tapi, dia enggak berani terus minta saya untuk menemani pagi-pagi. Saking takut kalau nanti ada apa-apa," imbuhnya.
Tetapi, Sisca yang duduk di kursi terdakwa, membantah semua cerita Anggi. "Tidak. Tidak benar semuanya. Saya punya supir, saya punya pembantu yang selalu ada di rumah," sanggahnya.
Saat Tribun menyambangi rumah yang dimaksud, tidak tampak ada kegiatan dari dalam rumah. Pagar tinggi berwarna putih di rumah yang berada di gang buntu itu tertutup rapat. Seorang warga sekitar mengatakan rumah itu memang dihuni oleh Sisca beberapa tahun lalu.
"Memang tinggal di sini. Sudah lama dia di sini. Tapi, belakangan jarang kelihatan lagi. Katanya pindah," ujar bapak yang sedag berada di sekitar lokasi.
Saat ditanya, apakah rumah tersebut hanya didiami Sisca seorang diri? Ia tak banyak tahu.
"Kalau cuma sendirian, apa tidak? Saya tidak tahu ya. Dulu sih, lumayan ramai ya, banyak tamu yang datang. Dia kan orang partai juga kalau enggak salah," urainya.
Dalam arsip yang dimiliki Tribun, rumah di Jalan Kesehatan itu sudah dihuni oleh Sisca sejak 2012 lalu. Polisi sempat menyambangi rumah tersebut pada 2013 untuk olah TKP atas kasus ancaman yang diterima oleh Sisca.
Kasus tersebut dilaporkan Sisca karena telah dilabrak oleh istri dari adik kandung Politikus Senior PAN Hatta Rajasa.
0 comments:
Post a Comment